Cohesion adalah? Mari Belajar Bahasa Inggris!!

Cohesion adalah

Cohesion adalah – Dalam konteks yang berbeda, “cohesion” dapat memiliki beberapa pengertian. Dalam bidang linguistik dan pengembangan perangkat lunak, “cohesion” memiliki arti yang berbeda.

1. **Linguistik:**
Dalam linguistik, “cohesion” merujuk pada keterkaitan atau hubungan antarbagian dalam teks atau wacana. Cohesion mencakup penggunaan referensi, konjungsi, kata penghubung, dan elemen-elemen lainnya yang membuat teks terasa terorganisir dan koheren. Keseluruhan tujuannya adalah agar pembaca dapat mengikuti alur pikiran penulis dengan baik.

2. **Pengembangan Perangkat Lunak:**
Dalam konteks pengembangan perangkat lunak, “cohesion” merujuk pada tingkat keterkaitan atau kohesi antara elemen-elemen di dalam satu modul atau komponen perangkat lunak. Modul yang memiliki tingkat cohesion yang tinggi memiliki elemen-elemen yang berkaitan erat satu sama lain, sementara modul dengan cohesion rendah dapat memiliki elemen-elemen yang kurang terkait atau bahkan tidak terkait sama sekali.

Contohnya, modul dengan fungsi-fungsi yang serupa atau terkait erat akan memiliki tingkat cohesion yang tinggi. Ini sering dianggap sebagai praktik terbaik dalam pengembangan perangkat lunak untuk meningkatkan cohesion dalam modul agar memudahkan pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut.

Dalam kedua konteks tersebut, “cohesion” mengacu pada keterkaitan atau kohesi, tetapi makna dan penerapannya dapat berbeda tergantung pada domain atau bidang spesifik.

Cohesion

Dalam linguistik, “cohesion” merujuk pada hubungan atau keterkaitan antarbagian dalam sebuah teks atau ujaran yang membuatnya membentuk suatu kesatuan yang koheren. Kesatuan ini dapat dicapai melalui berbagai cara, seperti penggunaan kata penghubung, referensi kata ganti, repetisi kata atau frasa, dan sebagainya.

Secara lebih spesifik, ada beberapa jenis cohesion yang sering dikenal dalam analisis linguistik:

1. **Referential cohesion:** Merujuk pada penggunaan kata atau frasa yang mengacu pada konsep atau referensi yang sama. Contohnya adalah penggunaan kata ganti (seperti “itu”, “mereka”) atau pengulangan nama.

2. **Conjunctive cohesion:** Melibatkan penggunaan kata penghubung atau konjungsi untuk menghubungkan ide-ide atau klausa-klausa dalam teks. Ini membantu membentuk hubungan logis antarbagian.

3. **Ellipsis:** Adalah penghilangan elemen-elemen dalam sebuah kalimat karena sudah tersirat dari konteks sebelumnya. Misalnya, dalam percakapan:
– A: “Saya suka es krim.”
– B: “Saya juga (suka es krim).”

4. **Lexical cohesion:** Terkait dengan penggunaan kata-kata yang berhubungan atau memiliki hubungan semantik untuk menghubungkan bagian-bagian teks. Ini bisa melibatkan penggunaan sinonim, antonim, atau kata-kata dengan domain semantik yang mirip.

Cohesion adalah elemen penting dalam memastikan bahwa suatu teks dapat dipahami dengan baik oleh pembaca atau pendengar. Tanpa cohesion yang memadai, teks mungkin terasa tidak teratur atau sulit dipahami karena hubungan antaride tidak jelas.

Contoh-Contoh Cohesion adalah

Dalam konteks linguistik, “cohesion” merujuk pada cara unsur-unsur dalam sebuah teks saling terkait dan terhubung untuk membentuk makna yang utuh. Ada beberapa jenis cohesion, dan berikut adalah contoh tiga jenis cohesion secara linguistik:

1. **Cohesion Gramatikal:**
– *Pengulangan (Repetition):* “Dia sangat pandai. Pandai berbicara, pandai menulis, dan pandai memimpin.”
– *Substitusi:* “Dia membeli buku itu. Buku tersebut sangat menarik.”

2. **Cohesion Leksikal:**
– *Sinonimi:* “Pendidikan merupakan hal penting. Pembelajaran memiliki peran yang krusial.”
– *Antonimi:* “Cuaca hari ini sangat cerah. Tidak seperti kemarin yang sangat mendung.”

3. **Cohesion Asosiatif:**
– *Asosiasi Leksikal:* “Dia menyukai seni lukis. Pallet warna yang digunakannya sangat indah.”
– *Asosiasi Logis:* “Hujan turun dengan deras. Karena itu, kami memutuskan untuk tetap di dalam ruangan.”

Setiap contoh di atas mengilustrasikan cara unsur-unsur dalam kalimat atau teks saling berhubungan untuk menciptakan kesatuan dan keterkaitan makna. Ini membantu pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur pikiran dengan lebih mudah dan memahami hubungan antara gagasan-gagasan yang disampaikan.